Tuesday, September 30, 2014

Ciri dan Arah Akhlak



CIRI DAN ARAH AKHLAK
1.      Ciri-Ciri Akhlak
I.                   Pangkalnya disengaja
         Q.S Ali-Imran [3] : 159

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
Rasulullah SAW bersabda :
“Allah tidak melihat kepada bentuk fisik kalian, namun melihat pada hati kalian dan amal kalian (munafaqah alaih).
a.       Kehendak
Perbuatan itu ada yang alami da nada yang diawali dengan kehendak.

b.      Kekuatan Kehendak
Kehendak merupakan penggerak segala perbuatan manusia, membangunkan kekuatan sifat-sifat manusia.
c.       Pendorong Berbuat
Pendorong berbuat memiliki arti :
-          Sesuatu yang mendorong kita untuk berbuat
-          Sesuatu yang menarik kita untuk berbuat
II.                Prosesnya Terbiasa
Suatu perbuatan itu bisa menjadi suatu kebiasaan dan kebiasaan ini di bentuk oleh tiga hal, yaitu :
-          Adanya rasa menyukai pada perbuatan itu
-          Adanya wujud perbuatan itu
-          Adanya pengulangan yang berlanjut pada keduanya.
Kebiasaan itu memiliki dua macam sifat, yaitu :
a.       Memudahkan berbuat
Suatu perbuatan yang sudah terbiasa dilakukan maka ia dapat melakukannya dengan relative mudah dan beberapa dengan melakukan suatu perbuatan yang sama sekali baru.
Misalnya : Menulis Artikel. Ketika belajar menulis sangat susah tetapi kalau kita sudah terbiasa menulis, ketika kita disuruh membuat artikel itu menjadi sudah biasa.
b.      Menghemat waktu dan perhatian
Suatu perbuatan yang sudah menjadi kebiasaan maka ia dapat melakukannya dalam waktu yang singkat dan perhatian yang relative sedikit.
Misalnya : Menulis artikel sebaris saja sudah memakan waktu yang cukup lama dan perhatian yang cukup banyak. Tetapi setelah diulang satu kali, dua kali dan berikutnya berkali-kali melakukan hal yang sama, setelah menjadi kebiasaan, dapatlah ia menulis artikel itu beberapa halam dalam waktu yang sama ketika dulu ia bisa menulis hanya satu baris saja.
2.      Arah Akhlak
Arah akhlak itu berarti akhlak itu ditujukan kepada siapa dan dengan cara apa ?

1.      Akhlak terhadap Allah Swt
a.       Senantiasa mengesakan Allah dalam setiap tindakan, karena didalam Q.S An-Nisa 4: 116
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”.
b.      Senantiasa patuh kepada petunjuk-Nya
Sami’na watha-na, kami dengan dan kami taat
c.       Senantiasa mencontohkan sifat-sifatnya.
Q.S Al-Israa : 110
 “Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya[870] dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

[870] Maksudnya janganlah membaca ayat Al Quran dalam shalat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma'mum.




d.      Senantiasa hanya memohon kepada Allah, sebagai mana dalam Q.S An-Nur : 31
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.
e.       Memohon karunia hanya kepada Allah Swt.
Q.S Al- Mu’Minun [40] : 60
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".

[1326] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

f.       Menyampai keluhan kepada Allah Swt.
Sejak awal Al-Qur’an sudah menggariskan bahwa manusia itu suka mengeluh, Q.S Al-Balad :4
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”.
















[1] Wildan,dadan. 2010. Ilmu akhlak dan tasawuf. Bandung : kati berkat press.
[2] Dede, resum akhlak tasawuf. http://dejangkar.blogspot.com/2011/05/resume-akhlak-tasawuf.html. Diakses pada tanngal 9 mei 2012.

No comments:

Post a Comment

MAKALAH TEORI – TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK, ABRAHAM MASLOW DAN KOGNITIF GEORGE A. KELLY

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan...