CIRI
DAN ARAH AKHLAK
1.
Ciri-Ciri Akhlak
I.
Pangkalnya disengajaQ.S Ali-Imran [3] : 159
“Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
[246] Maksudnya: urusan
peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan
dan lain-lainnya.
Rasulullah
SAW bersabda :
“Allah
tidak melihat kepada bentuk fisik kalian, namun melihat pada hati kalian dan
amal kalian (munafaqah alaih).
a. Kehendak
Perbuatan itu ada yang
alami da nada yang diawali dengan kehendak.
b. Kekuatan
Kehendak
Kehendak
merupakan penggerak segala perbuatan manusia, membangunkan kekuatan sifat-sifat
manusia.
c. Pendorong
Berbuat
Pendorong berbuat memiliki arti :
-
Sesuatu yang mendorong kita untuk
berbuat
II.
Prosesnya Terbiasa
Suatu perbuatan
itu bisa menjadi suatu kebiasaan dan kebiasaan ini di bentuk oleh tiga hal,
yaitu :
-
Adanya rasa menyukai pada perbuatan itu
-
Adanya wujud perbuatan itu
-
Adanya pengulangan yang berlanjut pada
keduanya.
Kebiasaan
itu memiliki dua macam sifat, yaitu :
a. Memudahkan
berbuat
Suatu perbuatan
yang sudah terbiasa dilakukan maka ia dapat melakukannya dengan relative mudah
dan beberapa dengan melakukan suatu perbuatan yang sama sekali baru.
Misalnya :
Menulis Artikel. Ketika belajar menulis sangat susah tetapi kalau kita sudah
terbiasa menulis, ketika kita disuruh membuat artikel itu menjadi sudah biasa.
b. Menghemat
waktu dan perhatian
Suatu perbuatan
yang sudah menjadi kebiasaan maka ia dapat melakukannya dalam waktu yang
singkat dan perhatian yang relative sedikit.
Misalnya : Menulis
artikel sebaris saja sudah memakan waktu yang cukup lama dan perhatian yang
cukup banyak. Tetapi setelah diulang satu kali, dua kali dan berikutnya
berkali-kali melakukan hal yang sama, setelah menjadi kebiasaan, dapatlah ia
menulis artikel itu beberapa halam dalam waktu yang sama ketika dulu ia bisa
menulis hanya satu baris saja.
2. Arah
Akhlak
Arah
akhlak itu berarti akhlak itu ditujukan kepada siapa dan dengan cara apa ?
1. Akhlak
terhadap Allah Swt
a. Senantiasa
mengesakan Allah dalam setiap tindakan, karena didalam Q.S An-Nisa 4: 116
“Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya”.
b. Senantiasa
patuh kepada petunjuk-Nya
Sami’na
watha-na, kami dengan dan kami taat
c. Senantiasa
mencontohkan sifat-sifatnya.
Q.S Al-Israa : 110
“Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah
Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna
(nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu
dan janganlah pula merendahkannya[870] dan carilah jalan tengah di antara kedua
itu".
[870] Maksudnya
janganlah membaca ayat Al Quran dalam shalat terlalu keras atau terlalu
perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma'mum.
d. Senantiasa
hanya memohon kepada Allah, sebagai mana dalam Q.S An-Nur : 31
“Katakanlah kepada
wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung”.
e. Memohon
karunia hanya kepada Allah Swt.
Q.S Al- Mu’Minun [40] :
60
“Dan Tuhanmu
berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk
neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".
[1326] Yang
dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
f. Menyampai
keluhan kepada Allah Swt.
Sejak awal Al-Qur’an
sudah menggariskan bahwa manusia itu suka mengeluh, Q.S Al-Balad :4
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”.
[1]
Wildan,dadan. 2010. Ilmu akhlak dan
tasawuf. Bandung : kati berkat press.
[2]
Dede, resum akhlak tasawuf. http://dejangkar.blogspot.com/2011/05/resume-akhlak-tasawuf.html.
Diakses pada tanngal 9 mei 2012.